afs

Seleksi Tahap 2 AFS/YES Chapter Jakarta

Monday, May 20, 2013
By Ellen Livia - 10:24 PM

Holla Amigo!

Well, Ellen's writing this post for you.

Kali ini, aku mau cerita soal pengalamanku mengikuti seleksi Tahap 2, Interview Session! Sebagai kelanjutan dari kisahku saat mengikuti Seleksi AFS/YES Tahap 1 Chapter Jakarta. Aku gak nyangka aku bisa lolos tahap 1, padahal pengetahuan umumnya itu ya ampun .___. Yaudah lah ya, intinya udah lolos :)

Ini Photo aku di ruang tunggu! Taken by Dwi :D

Well, ayo mulai membaca kisahku! 

Seperti biasa, sebelum mengikuti tes tahap 2, aku harus mengkonfirmasi keikutsertaanku untuk mengikuti seleksi tersebut, yaitu melalui Verifikasi Seleksi Tahap 2. Di Chapterku, tidak ada hal rumit yang perlu dipersiapkan. Aku hanya di minta untuk membawa 2 rangkap hard copy berkas Formulir pendaftaranku, dan 3 surat rekomendasi mengenai diriku, dari teman dekat (Michelle Neysa), lingkungan sekitar(Pak Tri Sumarno, guru musik dan pendeta di GBI Efrata) dan lingkungan sekolah (Ibu Eka andri Yani, Guru Geografiku), dan pastinya kartu peserta untuk di cap!

Berikut 3 surat rekomendasinya, di tandatangani di bagian segel/lem surat. Formalitas aja sih supaya resmi dan rahasia gitu ;)
Tampak depan Surat Rekomendasi

Tampak Belakang Surat Rekomendasi

Terima Kasih untuk 3 orang tersebut yang sudah aku repotkan untuk mengisi surat rekomendasi :D Nantinya berkas formulir dan surat rekomendasi tersebut digunakan untuk memudahkan Interviewer untuk mewawancaraiku.

Bendera di Ruang Tunggu Kantor Nasional Bina Antarbudaya
Saat Verifikasi, aku, Dwi dan Ivana hadir terlalu awal, sampai-sampai, panitia bagian Verifikasinya belum tiba. Akupun memperhatikan bendera yang terletak di atas meja tersebut. Sedikit lebay sih, tapi aku berjanji sama Ivana, suatu saat aku harap aku pegang bendera merah putih Indonesia di Amerika Serikat. Well, iu hanya lamunan semata! Akhirnya Kak Laras dan Kak Topan datang, orang yang membantu pengurusan berkas untuk Seleksi Tahap 2 :)

Wohoooooo!!! Verifikasi Tahap 2 Selesai! :)

Selama di mobil, aku mengajak Dwi dan Ivana untuk latihan wawancara, Dwi & Ivana terdengar fluent sekali dalam berbicara bahasa inggris. In my opinion, pemikiran Dwi sangat dewasa, pronounce bahasa Inggrisnya pun terdengar luwes. Lain lagi Ivana yang memiliki susunan grammar yang tertata dan gaya bahasa yang easy-going. Bukan bermaksud terlalu sombong atau apapun, aku optimis kita bertiga bisa melalui seleksi ini! Amin!

***

H-2 Seleksi Tahap 2, Ini terdengar bodoh, tapi faktanya memang betul, hari ini aku mengunjungi kelas Dwi, dan berkata bahwa aku tidak jadi mengikuti seleksi, sambil menangis?? YA TENTU! karena Mamaku yang tak menginzinkanku. Ia takut bahwa tinggal di luar negeri selama setahun akan mengubahku. Ia khawatir aku tidak dapat bertahan selama tinggal jauh dari keluarga. Dwi sangat terkejut, namun ia tetap menyemangatiku. Ia berkata bahwa sayang sekali jika tidak lanjut, menjadi 200 diantara 1000 orang itu hal yang luar biasa, begitulah katanya! Ketika teman-teman lain bertanya, aku hanya menjawab ada masalah pribadi. Faktanya, ini mimpiku, yang sempat ertahan karena imajinasi dan kekhawatiran mamaku yang berlebihan. Dwi said I should fight for my dreams!

***

H-1 Seleksi Tahap 2, Setelah membicarakan Ups and Downs yang mungkin aku dapatkan selama exchange year dan perbincangan yang panjang dengan Papa-ku, akhirnya Mama kasih izin! Yay! akupun langsung menyewa taksi lewat App BlueBird Taxi Reservation di Android untuk keberangkatan dari rumah pukul 04.30 am. Well, teknologi membantuku.

***

Minggu, 19 Mei 2013 @ SMP Islam Al-Ikhlas, Aku mempersiapkan ini dengan matang, aku datang dengan kemeja merah keberuntungan Mamaku (Itu yang dia katakan, namun kemeja itu sudah tak muat dengannya, karena ia menjadi mulai gemuk sekarang, Kau tahu, orang dewasa juga mengalami pertumbuhan! ;>), dengan celana bahan dan sepatu hitam beserta stocking yang Mamaku bilang berpengaruh terhadap hasil seleksi, namun kurasa tidak._. Come on! itu hanya stocking! Well, sebenernya panitia mengijinkan peserta untuk datang menggunakan pakaian sekolah. Tapi ini kan Sesi Interview, ku rasa mereka akan lebih menghargai jika aku datang well-prepared. Itulah alasan mengapa aku tidak mengenakan seragam sekolah untuk Seleksi Tahap 2 ini! Aku sampai di SMP Al-Ikhlas pukul 5.30 am. Seleksi dimulai pukul 7 pagi. Panitanya aja belom datang.

Udah dateng, pada bingung mau ngapain..
Tadinya Rapih..
Yaudahlah, akhirnya ngaso dulu. Oiya! Aku juga bawa gitar, di beberapa blog returnee, katanya kadang interviewer iseng. Daripada, aku disuruh nyanyi atau dance , ya mending bawa gitar kan ya. Selagi menunggu Meja Registrasi di buka, aku menyempatkan diri untuk mengobrol dengan panitia, peserta atau berkutat dengan gitarku. 


Antri Absensi dan Pembagian Tanda Pengenal seleksi 
Tanda pengenal seleksi ku :)
Tanda Peserta Seleksi Dwi, my beloved-role-model :*

Oiya, seleksi ini dibagi dalam 2 Sesi, sesi pagi dan siang. Beruntung, aku dan Dwi mendapat sesi pagi! Jadi lebih fresh gitu ;) Ivana mendapatkan sesi siang. Jadwalnya sudah diumumkan beberapa hari sebelumya di Website Bina Antarbudaya Chapter Jakarta. 

Sayangnya, seleksi amat sangat ngaret. Sesi 1 yang seharusnya dimulai pukul 7 pagi, baru 'berjalan' dengan baik sekitar pukul 9 pagi. Pada tahap ini, dibagi 2 bagian, Interview Kepribadian dan English Interview. Sembari menunggu, Kak Chico, ketua panitia Chapter Jakarta membagikan kuisioner untuk survey yang ia sedang kerjakan. Karena bosan, beberapa anak membentuk kelompok dan bermain game.Salah satunya Icon Pop Lovers, yang terbentuk karena

Icon Pop Lovers, Natasya, Icha, and Ivan
Ada yang PDKT juga sambil nunggu, bisa aja ;>  
Gitar yang aku bawa berhasil menarik perhatian. Barisanku yang tadinya rapi akhirnya berantakan dan kami membentuk lingkaran. Aku, Chelsea Kortman, si cewek keturunan Jerman yang bersekolah di Bunda Hati Kudus(kalo ga salah sih Jerman, apa Belanda ya) dan Audrey Adhiarini (anak Labschool Kebayoran yang lagi kena flu ._.) malah jamming dan nge-cover beberapa lagu Taylor Swift. Kesamaan music-sense.

From Left to Right: Chelsea, Audrey, and Ellen
Dwi & Saika, yang tenyata tahu TheOvertunes :')
***

English Interview

Akhirnya tiba juga giliranku dan barisanku dipanggil untuk naik ke lantai 2 untuk mengikuti interview. Aku dapat jadwal english interview terlebih dahulu. Ada 2 orang kakak yang meng-interview ku. Kalau tidak salah namanya Kak Saqinah dan Kak Yolanda. Saat itu, aku diminta untuk memperkenalkan diriku dalam bahasa inggris. Pertanyaannya tidak terlalu sulit, hanya obrolan ringan mengenai diriku dan keseharianku. Well, di sesi ini, walaupun aku lagi gak pakai seragam sekolah & gak lagi dikepang dua kaya pas di sekolah, aku rasa obrolanku mulai berjalan lancar kaya lagi ngobrol sama temen. Bedanya, ini sedang seleksi, dan di awasi oleh Observer yang duduk diam di samping interviewer dan mengawati gerak-gerik kita sambil liatin jam. Obrolan English Interview ku hanya berjalan sekitar 10 menit-an. Aku rasa itu bentar banget. Oiya, ketika diwawanca, gak ada meja! Jadi, interviewer dan observer bisa memperhatikan body language kamu, gugup atau engga.




Kak dan Kak Topan, Runner ! not-running-man lol








Masa-masa menunggu Interview Kepribadian

Selfie with Icon Pop Girl, Tasya Rahman!




Pesan terakhir di tangga yang aku lihat setelah kedua Interview berakhir


Wawancara Kepribadian

Akupun menunggu di koridor, untuk dipanggil sesi berikutnya. Sempat mengobrol dengan Tasya juga :> Tak lama setelah English Interview. Tibalah giliranku, ada 2 orang yang menatapku, apalagi dengan raut yang sama ketika aku tiba di tempat seleksi tadi. Karena membawa gitar.. Interviewer ku adalah Kak Brago dan Kak Sari. Aku sempat mengingat nama Kak Brago karena tertera di tweet Binabud Jakarta beberapa hari lalu, "Happy tigabelaskosonglima @masbrago" kira-kira begitulah tweetnya, makanya cukup aku ingat, ucapapan ulang tahun yang unik (?)

Di sesi ini aku cukup gugup, namun akhirnya mulai cair, ketika berbicara soal kegiatan-kegiatanku. Ketika aku beerkata bahwa aku bekerja di DAAI TV, salah satu Interviewer cukup tertarik dengan obrolanku, ternyata beliau tahu Master Cheng Yen! Kepala sekaligus Pendiri Tzu Chi International Foundation, yang menaungi sekolahku dan DAAI TV. Obrolan menyangkut mengenai tanggapan ku mengenai budaya luar dan bagaimana aku menghadapi pergaulan bebas di sana. Akupun menjawab sekenanya.

Tapi, di sesi ini aku cukup kecewa. Merasa bahwa aku terlalu lemah untuk sekedar menjawab pertanyaan. Well, di formulir kepribadian yang aku isi sebelum mendaftar ada pertanyaan apakah masalah terbesarku. Di titik itulah, aku merasa cukup down dan pesimis. Tapi yasudahlah, setidaknya aku jadi diriku apa adanya *halahh*

Oiya, tahun ini aku salah satuny ayang bawa gitar dan cukup caper di seleksi tahap 2! haha Karena ... gitar. Bahkan di sesi English Interview dan Wawancara Kepribadian-pun Kakak Interviewerku memintaku untuk memainkan gitar. Lagu yang aku nyanyikan Michael Buble - Lost. semoga lagu ini dapat membawa keberuntungan ;>

Semoga Post ini dapat membantu adik-adik yang akan daftar program ini tahun-tahun berikutnya!

  • Share:

You Might Also Like

0 responses

leave your thoughts down here